Assalamualaikum

widgets

Rabu, 03 September 2014

Hak Akses File / Direkori di GNU/Linux

Sistem pemberian hak akses bagi semua user, goup maupun yang lainnya di OS GNU/Linux khususnya debian.



Terdapat tiga macam hak akses dari sebuah file, yaitu:


  • Read: mengizinkan user lain untuk membaca isi dari file tersebut tetapi user lain tidak dapat melakukan perubahan isi file.
  • Write: mengizinkan kepada user lain untuk dapat membaca dan melakukan perubahan terhadap isi file, termasuk menghapusnya.
  • Execute: mengizinkan user lain dapat mengeksekusi/menjalankan file (biasanya berupa script atau program).



Selain hak akses yang dimiliki oleh sebuah file, sistem file GNU/linux juga mengenal tiga buah mode akses terhadap direktori atau file. Adapun ketiga mode akses tersebut, yaitu :

  • Owner : hak akses user pemilik direktori atau file.
  • Group : hak akses group tempat user tersebut berada.
  • Other : hak akses setiap user selain pemilik direktori atau file
Berikut rincian penjelasan mode akses dan hak akses terhadap sebuah file atau direktori GNU/Linux.


Hak akses terhadap file juga dapat dikonversikan ke dalam bilangan biner dan desimal seperti yang tampak pada tabel berikut.




Berikut aturan konversi hak akses owner, group, dan other dari huruf ke bilangan biner dan desimal. Konversi ini nantinya akan berguna saat manajemen user.




Untuk lebih memahami tentang hak akses sebuah direktori atau file, berikut contoh penggunaan hak akses tersebut. Terdapat sebuah file count.pl di home root dengan hak akses -rwx r-x r-x.

debian:~# ls -ltr | grep count.pl
-rwxr-xr-x 1 root root 261 2009-11-06 00:07 count.pl

File count.pl di atas dapat diakses secara penuh oleh pemilik file dalam hal ini root (rwx). Sedangkan untuk group dan other hayna diberikan hak akses untuk baca dan eksekusi (r-x) tanpa dapat mealkukan perubahan terhadap file tersebut (w).

Jika igin mengubah hak akses terhdap file count.pl di mana group dan other tidak diberi akses sama sekali terhadap file tersebut, berikut perintahnya :

debian:~# chmod 700 count.pl
debian:~# ls -ltr | grep count.pl
-rwx --- ---- 1 root root 261 2009-11-06 00:07 count.pl

Terlihat bahwa group dan other tidak diberi hak akses apapun terhadap file tersebut. Untuk perubahan hak akses pada sebuah direktori termasuk subdirektori dan file yang berada di bawahnya dapat menggunakan opsi -R (recusrsive).


debian:~# chmod -R 751 debian
debian:~# ls -ltr | grep debian
drwxr-x--x  2 root root 4096 2010-01-31 04:35 debian

Perubahan hak akses juga dapat dilakukan dengan menggunakan huruf dengan aturan sebagai berikut.
u  - User pemilik file atau direktori
g  - User lain pada group yang sama dari user pemilik file atau direktori.
o  - Seluruh user selain pemilik dan tidak berada dalam group yang sama dengan pemilik file atau direktori.
a  - Seluruh user ekuivalen dengan ugo

Operator:
+ - Menambahkan hak akses
- -  Membuang hak akses
= - Equal

Sebagai contoh direktori debian akan diubah hak aksesnya dengan aturan user akan diberi hak akses penuh baca, tulis dan eksekusi (rwx), group akan diberi akses baca dan eksekusi (r-x) dan other akan diberi akses baca (r--) saja.


debian:~# chmod -R u=rwx, g=rx, o=r debian
debian:~# ls -ltr | grep debian
drwxr-xr--  2 root root 4096 2010-01-31 04:35 debian

Sedangkan untuk menambah hak akses eksekusi (x) untuk other dapat menggunakan perintah berikut.


debian:~# chmod -R u=rwx, g=rx, o+x debian
debian:~# ls -ltr | grep debian
drwxr-xr-x  2 root root 4096 2010-01-31 04:35 debian

Untuk mengurangi hak akses read dan eksekusi (rx) untuk group dapat menggunakan perintah berikut.


debian:~# chmod -R g-rx debian
debian:~# ls -ltr | grep debian
drwx---r-x  2 root root 4096 2010-01-31 19:32 debian

Selain hak akses yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat perintah lain untuk mengubah kepemilikan terhadap sebuah file atau direktori yakni chown. Pada contoh berikut sebuah direktori debian dimiliki (owner) oleh user root dan group root. Direktori tersebut akan diubah kepemilikannya ke user basir dan group ftp dengan perintah berikut.


debian:~# ls -ltr | grep debian
drwxr-xr-x  2 root root 4096 2010-01-31 04:35 debian
debian:~# chown -hR basir:ftp debian

debian:~# ls -ltr | grep debian
drwxr-xr-x  2 basir ftp 4096 2010-01-31 04:35 debian

Opsi -hR digunakan untuk mengubah kepemilikan direktori debian secara rekursif (seluruh direktori/file) yang berada di bawahnya termasuk symbolic link tanpa mengubah hak kepemilikan file/direktori sumbernya.


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Minggu, 24 Agustus 2014

Struktur Direktori di Debian Linux

Struktur Direktori di Debian Linux (Pak Sonzarni )

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antar Linux dan Windows adalah struktur direktori. Tidak hanya format yang berbeda, tetapi logika di mana untuk menemukan sesuatu di Linux juga berbeda.

Pengenalan

Di dalam sistem operasi Windows, anda menggunakan format seperti ini untuk mengakses direktori :
D:\Folder\subfolder\file.txt
Di dalam sistem operasi Linux, ini adalah format dasarnya :
/Folder/subfolder/file.txt
Anda akan menyadari bahwa garis miring (slash) di Linux menggunakan Forward Slash (/) sedangkan di Windows menggunakan Back Slash (\). Dan juga, tidak ada yang namanya drive (A:, B:, C:, D, dan seterusnya) di Linux. Pada pertama kali proses booting, “partisi root” akan di-mount (diarahkan) ke dalam folder /. Kemudian meskipun tidak jelas dalam contoh di atas, perlu untuk dicatat bahwa file dan folder di Linux adalah case sensitive (atau huruf kecil dan kapital memiliki arti yang berbeda meskipun huruf yang ditulis sama, contoh : ‘a’ dan ‘A’).
Alamat direktori /Folder/subfolder/file.txt tidak sama dengan alamat direktori /folder/subfolder/file.txt.

Struktur Direktori

Struktur direktori di Unix dan Linux adalah sebuah struktur direktori terpadu di mana semua direktori bersatu di bawah direktori “/filesystem root. Terlepas dari mana filesystem secara fisik dipasang, semua direktori yang disusun secara hirarki dibawah filesystem root. Struktur Direktori Linux mengikuti “Filesystem Hierarchy Structure (FHS)” dipelihara oleh Free Standars Group meskipun sebagian besar distribusi kadang-kadang cenderung menyimpang dari standar.
Mari kita lihat sekilas direktori apa saja yang berada di bawah hirarki filesystem linux.
“/” root
Struktur direktori diawali dengan filesystem root “/” dan memang direktori akar dari seluruh struktur. Partisi dimana / (direktori root) akan ditempatkan pada sistem Unix atau kompatibel dengan Unix.

/boot
Direktori /boot berisi file boot loader termasuk Grub dan LiLO, kernel, initrd, config dan system.map.

/sys
Direktori ini berisi kernel, firmware dan file yang berhubungan dengan sistem.

/sbin
Berisi binari sistem esensial dan peralatan sistem administrasi penting bagi sistem operasi dan kinerjanya.

/bin
Berisi binari penting bagi pengguna dan utilitasnya yang diperlukan dalam mode pengguna sendiri.

/lib
Berisi file-file pustaka untuk semua binari yang berada di dalam direktori /sbin dan /bin.

/dev
Berisi file sistem esensial dan driver-driver.

/etc
Direktori ini berisi file konfigurasi sistem esensial termasuk /etc/hosts, /etc/resolve.conf, nsswitch.conf dan file konfigurasi jaringan.

/home
Semua direktori rumah dari pengguna berada di dalam direktori ini dengan pengecualian direktori rumah akun root yang mana disimpan di dalam direktori /root. Direktori ini berisi file pengguna, pengaturan pengguna, profil dan lain-lain.

/media
Poin mount untuk media penyimpanan bergerak seperti CD-ROM, USB, Floppy dan lain-lain.

/mnt
Poin mount generik untuk filesystem sementara. Ini sangat berguna khususnya ketika mengalami permasalahan dan harus menggunakan LiveCD yang di mana anda mungkin harus melakukan mount terhadap filesystem root dan mengubah pengaturan.

/opt
Sebuah direktori yang jarang sekali digunakan di Linux dan biasanya dipakai untuk perangkat lunak dari pihak ketiga dan bukan merupakan utilitas dari Proyek GNU seperti aplikasi java ataupun virtualbox.

/usr
Sebuah sub-hirarki terhadap filesystem root yang mana merupakan direktori data pengguna. Berisi file yang merupakan utilitas dan aplikasi tertentu. Terdapat juga direktori dokumentasi dari aplikasi tersebut. 

/var
Direktori ini biasa di-mount sebagai filesystem pada partisi yang terpisah di bawah root di mana semua konten (isi) variabel seperti logs, file spool untuk printer, crontab, mail, proses yang dilakukan, file lock dan lain-lain. Penting sekali untuk memperhatikan dalam perencanaan pembuatan dari filesystem ini dan perawatannya karena filesystem ini dapat terisi penuh secara cepat dan ketika filesystem kapasitasnya penuh maka dapat menyebabkan permasalahan pada operasional dari sistem dan aplikasi.

/tmp
Sebuah filesystem sementara yang menyimpan file-file sementara dan akan dihapus ketika sistem di-reboot (dijalankan kembali). Ada juga sebuah direktori /tmp di dalam direktori /var yang berfungsi sama untuk menyimpan file-file sementara. Salah satu perbedaan di antara keduanya adalah direktori /var/tmp tetap menyimpan file-file di dalamnya dan melindungi ketika sistem reboot. Dengan kata lain, file di dalam /var/tmp tidak akan dibuang setelah reboot.

Struktur Direktori secara Visual

Catatan :
Struktur direktori ini mungkin berbeda dengan distibusi Linux yang lain dan struktur direktori ini sifatnya umum. Struktur direktori di Linux terkadang membingungkan bagi pengguna Linux baru. Sebagian besar distribusi Linux memiliki struktur direktori yang umumnya sama dari struktur direktori dasarnya.

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selasa, 30 April 2013

Pertanyaan Mengenai BIOS (DI)


1.         Apa perbedaan mode auto dan mode manual  pada bios!
2.       Bagaimana cara menyeting bios agar PC bekerja secara optimal?


JAWABAN :
1.Perbedaanya adalah mode AUTO BIOS akan membaca setting secara “otomatis”sesuai dengan kondisi komponen dan peripheral yang terpasang, Sedangkan MODE MANUAL, setting harus diisi oleh pengguna sesuai dengan spesifikasi komponen atau peralatan yang terpasang.
2. Cara untuk mengoptimalkan settingan BIOS:
a.       Untuk mendapatkan settingan BIOS yang baik biasanya menggunakan pilihan auto adalah pilihan yang tepat. Karena kebanyakan produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC
b.       Quick Power on Self Test pilihlah Enabled. Proses ini adalah proses pemeriksaan komponen- komponen PC. Jika kita pilih Disabled maka proses akan di lakukan lebih lama.
c.       Boot Virus Detection pilihlah Disabled. Fungsi ini tidak banyak gunanya, karena tidak mempunyai perlindungan terhadap serangan virus.
d.       Internal dan External Chace pilihlah Enabled. Chace Internal dan External berfungsi sebagai buffer data cepat antara CPU dan RAM.
e.       Port ide yang tidak terpakai pilihlah disabled.
f.        AGP Aperture size digunakan untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Pilihlah setengah dari jumlah Ram yang anda miliki.
g.       AGP fast write pilihlah enabled. Fungsi ini akan mempercepat pengoperasian software dan penggunaan game 3D.
h.       Boot sequence digunakan untuk menentukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Agar cepat pilihlah booting dari harddisk.
i.        Boot up Floppy Seek pilihlah Disabled. Karena floppy drive sekarang sudah jarang digunakan. Hal ini juga dapat mempercepat proses booting.




بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sabtu, 09 Maret 2013

Macam - Macam Storage Device (DI)

1. Harddisk
Media penyimpanan data dengan menggunakan media logam dan dapat terdiri dari beberapa plat sehingga mampu menyimpan data yang lebih banyak. Kapasitas penyimpanan hard disk rata-rata 40 GByte sampai dengan 120 Gbyte.

2. Magnetic Tape
Suatu media perekam terdiri dari tape yang tipis dengan lapisan bahan magnetis yang bagus, digunakan untuk merekam data analog atau data digital. Data disimpan dalam frame. Frame dikelompokkan ke dalam blok atau record terpisah.
Magnetic tape adalah suatu media akses serial, serupa untuk kaset audio, dan juga data (seperti nyanyian pada tape musik) tidak bisa ditempatkan dengan cepat.

3. Floppy Disk
Floppy disk yang menjadi standar pemakaian terdiri dari 2 ukuran yaitu ukuran 5,25 inci dan 3,50 inci yang masing-masing ukuran memiliki 2 tipe kapasitas yaitu kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD).

4. Zip Drives
Zip drive adalah salah satu media penyimpanan yang menggantikan floppy disk untuk kebutuhan akan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
ZIP drive memiliki kapasitas penyimpanan yang tinggi, bersifat dapat dihapus (removable) dan dapat menyimpan 100 MB data. Akan tetapi Zip drive ini tidak bisa membaca/menulis tipe floppy disk sebelumnya (5 ¼ inch dan 3 ½ inch).

5. Optical Disk
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data optical disk mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compatc Disk. Setelah itu mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disk ini.

6. DVD-ROOM
DVD-ROM (digital versatile disc-ROM atau digital video disc-ROM) adalah disk yang berkapasitas tinggi mampu menyimpan 4.7 GB sampai 17 GB, harus mempunyai drive DVD-ROM atau DVD player untuk membaca DVD-ROM dan menyimpan basis data, musik, perangkat lunak kompleks, dan gambar hidup.

7. USB Flash Drive
Plugs dalam port USB pada suatu komputer atau mobile device.
Kapasitas penyimpanan sampai 4 GB.
Membuat floppy disk menjadi usang karena banyak beralih ke USB mengingat kapasitasnya yang besar dan harganya relative terjangkau.

8. Flashdisk


Media penyimpanan computer yang sering digunakan karna bentuknya yang kecil dan praktis untuk dibawa kemana-mana.
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Minggu, 24 Februari 2013

Kerusakan pada motherboard beserta solusinya (DI)

Jika PC sering kali menunjukan adanya peng-alamatan yang rumit, atau menampilkan suatu pesan error, mengeluarkan bunyi beep yang terus menerus secara beraturan atau tidak beraturan, PC tersebut kemungkinan besar sedang dalam masalah, saya akan memberikan Tips dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan PC Anda dapat berfungsi kembali seperti sedia kala.

Masalah atau kerusakan yang timbul biasanya dikategorikan dalam 2 jenis kerusakan yaitu : Masalah atau kerusakan Hardware dan Software.



Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)

2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)



Kerusakan pada Hardware :

Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.


1. Kerusakan Pada Power Supply

Gejala :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.

Solusi :

Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.

Masalah :

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.

Solusi :

Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.



Catatan : Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.



2. Kerusakan Pada Mother Board

Gejala :

Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.



Solusi :

Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.

Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS



3. Kerusakan Pada Harddisk

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

Solusi :

Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.

Gejala :

Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.

Solusi :

Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas



Gejala :

harddisk bad sector?

Solusi :

Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.



4. Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk

Gejala :

Jenis kerusakan yang biasa ditemui :

1. Tidak terdeteksi di windows

2. Tidak bisa keluar masuk CD

3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)

4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)

Solusi :

1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.

2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.

3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.

4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

Masalah BIOS



Gejala :

Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.

Solusi :

Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.



Gejala :

CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.

Solusi :

Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS :

Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua. Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.



[AMI BIOS]

Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.



[AWARD BIOS]

Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.



Batrey CMOS Rusak / Lemah

Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.

Solusi : Segera Ganti Batrey nya



Gejala : CPU yang sering Hang?

Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut



Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?

Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.



Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat

Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.*

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Jumat, 22 Februari 2013

Cara Menginstall OPENSUSE Linux (DW)

Sediakan DVD Installer OpenSUSE 11.4 (DVD OpenSUSE 11.4 bisa Anda pesan di sini)
PC atau Laptop, Saya sarankan untuk RAM berkapasitas 1 GB untuk kebutuhan sistem yang optimal. Di sini saya menginstal OpenSUSE 11.4 dengan size harddisk sebesar 7,5 GB.




Langkah demi langkah menginstalasi OpenSUSE 11.4 - Step by step to install OpenSUSE 11.4:

Nyalakan PC kemudian masukkan DVD OpenSUSE 11.4 ke dalam DVD Rom, pastikan first boot pada BIOS diarahkan ke DVD Rom. Tampilan awal saat booting melalui DVD OpenSUSE 11.4 seperti di bawah ini:




Pilih Installation kemudian tekan tombol ENTER pada keyboard.




Sistem akan membaca DVD dari OpenSUSE 11.4







Akan mucul tampilan Welcome dan License Agreement, pilih bahasa yang akan digunakan (default English (US)) dan pilih Layout Keyboard yang akan digunakan (default English (US)). Klik tombol Next untuk melanjutkan.







Pada Installation Mode, pilih New Installation ketika Anda baru pertama kali menginstal OpenSUSE 11.4. Kemudian klik tombol Nextuntuk melanjutkan.




Akan muncul tampilan Clock and Time Zone, pilih dan sesuaikan dengan lokasi dimana Anda berada, kemudian klik tombol Next untuk melanjutkan.




Pilih Desktop yang akan digunakan, pada instalasi ini Saya menggunakan desktop KDE. Klik tombol Next untuk melanjutkan.




Pada tampilan berikutnya klik tombol Create Partition Setup untuk membuat partisi.




Pilih Custom Partitioning (for expert), kemudian klik tombol Next




Secara default, sistem akan membuat partisi yang telah disarankan yaitu telah dibuat partisi / (baca: root) swap dan /home. Klik tombolAccept.




Klik tombol Next untuk melanjutkan.




Pada tampilan Create New User, masukkan Nama User dan Password yang akan digunakan untuk OpenSUSE 11.4. Klik tombol Nextuntuk melanjutkan.




maka akan ditampilkan Setup yang telah kita setting untuk melakukan Instalasi OpenSUSE 11.4




Klik tombol Install untuk segera melakukan instalasi OpenSUSE 11.4




Kemudian Anda akan dikonfirmasi, kalau Anda yakin akan menginstal, klik tombol Install.




Tampilan pada saat proses instalasi.







Jika sudah selesai, sistem secara otomatis akan merestart komputer, di bawah ini adalah tampilan saat proses booting pada OpenSUSE 11.4







Tampilan berikutnya, sistem akan melakukan konfigurasi secara otomatis pada komputer kita.




Klik Tombol Close untuk memulai OpenSUSE 11.4




Tampilan Desktop KDE OpenSUSE 11.4 setelah diinstal.




بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Cara Menginstall UBUNTU 9.04 (DW)


Langkah-langkah Install Ubuntu 9.04

  1. Terlebih dahulu, tetapkan boot sequence supaya komputer anda boleh boot dari CD-ROM.
  2. Hidupkan komputer, dan terus masukkan CD Ubuntu. Skrin pertama yang anda akan lihat adalah pilihan bahasa untuk proses pemasangan. Pilih English dan tekan Enter.
    jaunty-01
  3. Di sini, anda boleh memilih samada untuk menjalankan Live CD Ubuntu. Live CD ini membenarkan anda mencuba Ubuntu terlebih dahulu tanpa perlu install apa-apa ke dalam komputer. Pilih “Try Ubuntu without any change to your computer” untuk mencuba Live CD Ubuntu, dan teruskan ke langkah 4. Sekiranya anda ingin terus memasang Ubuntu, pilih “Install Ubuntu” dan teruskan ke langkah 5.
    jaunty-02
  4. Di sini anda boleh memandu uji Ubuntu untuk menguji kesesuaiannya dengan komputer anda. Jika anda sudah puas mencuba dan ingin memasang Ubuntu, klik pada ikon Install.
    jaunty-04
  5. Skrin Install yang pertama akan dipaparkan. Klik pada butang Forward.
    jaunty-05
  6. Pilih zon masa (zon kita: Kuala Lumpur) dari peta yang diberikan, dan klik pada butang Forward.
    jaunty-06
  7. Pilih keyboard layout (biasanya English) dan tekan butang Forward.
    jaunty-07
  8. Pada skrin ini, anda dikehendaki menetapkan ruang pada hard disk anda. Pilihan adalah seperti berikut.
    • Pilih “Install them side by side, choosing between them each startup” sekiranya anda ingin dual-boot dengan Windows.
    • Pilih “Use the entire hard disk” sekiranya anda menggunakan hard disk kosong yang khas untuk pemasangan Ubuntu.
    • Pilih “Use the largest continous free space” sekiranya anda mempunyai ruang yang tidak berformat dalam hard disk.
    • Pilih “Specify partitions manually” untuk menetapkan partition secara manual. Bagi pengguna berpengalaman sahaja.
    Setelah memilih, klik pada butang Forward.
    jaunty-08
  9. Masukkan nama, nama log in, password, serta nama bagi komputer anda. Klik pada butang forward.
    jaunty-09
  10. Ubuntu kini telah sedia untuk dipasang. Klik pada butang forward.
    jaunty-10
  11. Proses pemasangan akan berjalan. Tunggu hingga ianya selesai.
    jaunty-11
  12. Setelah tamat, klik pada butang Restart Now. Setelah restart, anda sudah boleh mula menggunakan Ubuntu anda.
    jaunty-12
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم